Cover


Masuk tanggal 28 Februari, hari terakhir bulan ini. Payday … no more mayday! Yay!

Selain itu, wajah thesis akhirnya berubah drastis dari Word ke LaTex setelah satu bulan penuh memprogram. “Everyone should learn how to program,” kata mendiang Steve Jobs. Untuk apa? Katanya untuk memperkuat logika. Kalau logika sudah kuat, terus kenapa? Segala tindakan lebih masuk akal, wajar, tidak emosional. Katanya sih. Tapi selalu ada hal yang subtil. Misalnya, agar semuanya terduga. Karena dalam hati kecilnya, setiap manusia membenci ketidakterdugaan. Orang benci dikageti!

Continue reading

Finally


Finally, it’s over! PhD has been conferred. Tapi perjalanan masih panjang – jika diijinkan hidup hingga umur 100 tahun, maka masih ada sisa 65 tahun untuk berkarya. Gleg! (T_T)

Setelah melewati masa riset panjang (dengan rambut yang perlahan-lahan terkikis), melewati belasan konferensi, tiga paper, jari-jari yang berdarah kena amplas, kejedot mesin, kena error message (tanpa clue) dari program, bingung dengan misteriusnya pembimbing, akhirnya selesai sudah. Dua sidang terlewati dengan mulus, dilanjutkan dengan voting para guru besar. Akhirnya dinyatakan dapat degree. Unik juga ketika diumumkannya. Lewat email!

Pembimbing:

Dear  Mr. Arief,

Your PhD degree was admitted in the faculty meeting.

Congratulation!!

Kemudian, berita ini diteruskan kepada bekas pembimbing S2 dulu (karena pengetahuan yang saya dapat sekarang juga hasil ajaran dia dulu). Responnya:

Dear Arief,

Heartiest congratulations! Very happy for you. Thank you for sharing the wonderful news.

Actually, a ____ is a higher level appointment than a ____, and he’s expected to apply and win grants himself (at least in ** and ** – not sure about **). But I’m sure you will do well.

Wishing you all the best,

Kemudian, berita juga diteruskan kepada bekas pembimbing S1 dulu (yang memperkenalkan indahnya material komposit untuk aplikasi pesawat terbang). Responnya:

Arief, selamat… Tidak semua orang bisa mendapat gelar Doktor. Itu prestasi yang sangat membanggakan.. Anda tentu jauh lebih baik dibanding saya dulu, karena pengalaman anda juga beragam…. Apa rencana anda selanjutnya ? Masih ingin pulang ke Indonesia ? Saya tunggu rencana anda…

***

I am a true altruist. Again, this degree is not for me. I work hard for the sake of my late father, who has no chance to see me carrying this humble degree. Oh my tears drip … 

LaTeX


LaTeX adalah word processor (pengolah kata, pembuat dokumen) mirip Microsoft Word. LaTeX lebih cocok digunakan untuk membuat dokumen yang panjang, bukan yang pendek. Dengan begitu, keampuhan LaTeX dapat ditampilkan. LaTeX juga lebih dapat menampilkan kecanggihannya ketika kita menulis scientific document. latexLogo

Kelebihan dan Kekurangan LaTeX (versus MS Word!)

Apa kelebihan LaTeX  (dibandingkan dengan MS Word)? Banyak, tapi proses mempelajarinya perlu kesabaran ekstra dan sedikit kegemaran melihat-lihat script/computer code. Perintah-perintahnya telanjang semua. Seperti membandingkan antara melihat antarmuka website http://www.detik.com dengan melakukan klik-kanan di website tersebut, dan pilih “View Page Source”. Interface detik dot com enak dilihat dan dibaca, tetapi begitu melihat “source” nya waduh jadi amburadul penuh skrip tidak jelas. Nah kira-kira mirip itu perbandingannya. Tapi itu agak ekstrim kayaknya.

Kelebihan LaTeX:

  • Hasil tampilan dokumennya profesional sekali! Mirip buku teks!
  • Ketika kita ngetik, kita tidak peduli tampilan dan layout. Layout nanti diatur oleh file utama (misal: main.tex).
  • LaTeX itu free of charge, alias gratis! Kalau MS Word kita harus beli softwarenya.
  • Rumus-rumus matematika dapat diatur dengan mudah, tetapi proses membuat rumus memang painstaking!
  • Cocok untuk programmer atau orang-orang yang suka program
  • Tidak pernah crash (adanya error karena salah memasukkan command atau karena software tidak updated)
  • File-nya relatif kecil
  • Font-nya indah!
  • Tutorial dan command untuk symbol banyak tersedia di internet

Kekurangan LaTeX:

  • Ya itu tadi: perlu kesabaran dan ketekunan karena memang tidak user-friendly seperti MS Word
  • Kalau dokumennya pendek, jangan memakai LaTeX. Itu artinya berlebihan. LaTeX cocok untuk menulis thesis, tugas akhir, buku yang penuh simbol matematika atau skrip perintah dan lainnya.
  • Mesti hafal command/perintah supaya cepat mengetiknya. Tapi dengan berjalannya waktu orang akan familiar dengan perintah-perintahnya.

Contoh perbandingan hasil LaTeX dan MS Word dalam menulis limit:

MS Word

eq_word

LaTeX

eq_latex

atau menulis permulaan bab:

MS Word

msword

LaTeX

latex

Ada bedanya gak? >> lebih lebar ya … ??

***

Cara Instalasi LaTeX (thanks to Verdi)

Pertama, ada dua software yang dapat di-install di PC:

Selanjutnya, silakan run dua software itu – tanpa banyak cing cong dan dalam sekejap, anda bisa buka software WinShell untuk memulai ber-LaTeX ria.

Manual dan panduan lainnya

Kemudian ada sejumlah tutorial yang tersebar di internet. Yang cukup bagus untuk pemula adalah “‘The not-so-short introduction to latex in 141 minutes”. PDF (dan latex-nya) ada di sini >> http://www.ctan.org/tex-archive/info/lshort/english/

Kalau sudah mulai lancar, dan ingin bikin macam-macam, silakan download PDF berikut:

Tapi jika masih kesusahan menulis pakai LaTeX, jangan kuatir. Ada software online yang patut dicoba.

https://www.writelatex.com/

Dengan writelatex, seseorang dapat lebih mudah memasukkan teks ke dalam template yang sudah disediakan. Writelatex dapat juga digunakan untuk sarana latihan.