Dari beberapa bacaan, pendidikan Jepang mengajarkan berpikir deduktif, menyimpulkan dari serpihan-serpihan fakta dan menilai sendiri logikanya. Namun pengajaran ini tidak akan berhasil apabila komponen dalam masyarakatnya tidak mendukung. Kekuatan pendidikan di Jepang didukung semua elemen masyarakatnya yang unik:
Masyarakat. Masyarakat Jepang melihat ‘belajar’ sebagai aktivitas seumur hidup, di segala usia, dan ini merupakan prioritas hidup. Setiap orang didorong untuk memiliki hobi, dan mengambil pendidikan nonformal seperti olahraga, kerajinan tangan, seni, bahasa dan sebagainya. Atribut penting dalam masyarakat Jepang adalah ketelitian (suka mengatur hal-hal kecil) dan memiliki hobi yang spesifik. Masyarakat Jepang cenderung mengutamakan keseimbangan dalam bersosialisasi: harmoni. Sikap harmoni ini membuat friksi sosial sangat jarang terjadi. Keharmonian ini pula yang membuat masing-masing individu secara tenang mengembangkan pribadi, hobi dan intelektualitasnya sendiri. Belajar lewat permainan sangat disukai di Jepang. Jepang juga mendorong masyarakatnya untuk beraktivitas secara fisik.