Auto RSS feed from https://ari3f.wordpress.com
Kata ‘agama’ di Jepang bermakna Buddha, Shinto atau Kristen. Buddha dan Shinto sudah ada sejak 15 abad lampau. Tradisi Buddha dan Shinto mempengaruhi pelbagai perayaan di tera (shrine) dan jinja (kuil). Kristen masuk pada abad 16 dan natal juga menjadi perayaan di sini.
Meski kebebasan agama dijamin oleh hukum, hanya 60% dari 127 juta orang Jepang yang mengaku beragama. Itu pun tidak fanatik.
Informasi tentang Islam di Jepang sangat minim, jika tidak dikatakan nihil. Islam barangkali terikat dengan wilayah atau kultur. Bagi orang Jepang, ‘Islam’ identik dengan “Arab, jilbab, sorban, padang pasir, Ka’bah atau poligami”. Continue reading